KURIKULUM HUMANISTIK
Makalah Ini diajukan untuk Memenuhi tugas terstruktur
Mata kuliah : Dasar-dasar pengembangan kurikulum
Dosen Pengampu : Drs. H Nawawi, M, Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 5
1.
Agus Maulana (1414111003)
2.
Hikmah Nur Aliyah (1414111165)
3.
Imam Arif (1414111023)
Fakultas/Jurusan/ Semester:
Tarbiyah/ PAI-A/ 3
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
Jl. Perjuangan By Pass
Sunyaragi Telp. (0231) 48624 Fax. (0231) 488926 Cirebon 45132
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah
SWT,yang telah memberi kenikmatan kepada penulis dan khususnya kepada kita
semua, karena berkat hidayah dan karunia_Nya, penulis bisa menyelesaikan
makalah ini, makalah yang berjudul “Kurikulum Humanistik”. Shalawat serta salam
tak lupa kita panjatkan kehadirat junjungan kita semua yaitu Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah menerangi kita dari kehidupan yang gelap gulita.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi
penulis juga menyadari akan banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
oleh karena itu penulis mohon saran dan kritiknya yang membangun dalam
penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menjadi khazanah keilmuan
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca sekalian, semoga ilmu yang
di dapat semua bisa bermanfaat.
CIREBON, 30
November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.................................................................................................. i
Daftar Isi
........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
................................................................................. 1
A.
Latar belakang
...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C.
Tujuan
.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
................................................................................. 3
A.
Pengertian kurikulum humanistik ........................................................ 3
B. Konsep Dasar kurikulum humanistik...................................................... 3
C. Karakteristik kurikulum humanistik .................................................... 4
D.
Kelebihan dan kekurangan kurikulum humanistik .............................. 6
BAB III PENUTUP
.......................................................................................... 7
A.
Kesimpulan
........................................................................................... 7
B.
Saran
.................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Kurikulum dan pembelajaran, merupakan dua hal yang tidak dapat
dibedakan. Sebagai suatu program, kurikulum tidak akan bermakna manakala tidak
di implementasikan dalam bentuk pembelajaran. Demikian juga sebaliknya, tanpa kurikulum
yang jelas sebagai acuan, maka pembelajaran tidak akan berlangsung secara efektif.
Kurikulum merupakan aspek pendidikan yang prinsipil, sebagai turunan dari tujuan,
cita – cita atau orientasi pendidikan nasional ,sehingga kurikulum menjadi peran
yang sangat besar dalam pendidikan. Ada banyak model kurikulum yang berkembang dalam
dunia pendidikan, ada banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum diantaranya
adalah kebutuhan zaman, pengaruh sosial politik, dan lain sebaginya.
Munculnya teori pendidikan empiristik merupakan cikal bakal
dari munculnya pendidikan humanis yang kemudian di ikuti dengan kemunculan kurikulum
humanistik, hal ini dikarenakan sama – sama mengakui bahwa dalam setiap diri manusia
tedapat potensi, dan potensi itulah yang akan dikembangkan melalui pendidikan. Dalam
pendidikan humanis juga ditekankan bagaimana siswa dapat memperluas kesadaran diri
dan mengurangi kerenggangan dan keterasingan dari lingkungan, ini semua merupakan
sebuah solusi dari semakin jauhnya pendidikan dari realitas sosial, oleh karena
itu pendidikan humanis berusaha untuk mengembalikan pendidikan kepada realitas sosila
dengan menanamkan nilai – nilai sosial dalam proses pendidikan.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan
beberapa masalah yaitu:
1. Apa pengertian
Kurikulum Humanistik?
2. Apa
karakteristik kurikulum humanistik?
3. Bagai mana konsep
dasar kurikulum humanistik?
4. Apa kelebihan
dan kelemahan kurikulum humanistik ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas penulis
bertujuan :
1. Mengetahui pengertian kurikulum humanistik
2. Mengetahui karakteristik kurikulum humanistik
3. Mengetahui konsep dasar kurikulum
humanistik
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan kurikulum humanistik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum Humanistik
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan kegiatan pendidikan tertentu
sedangkan humanistik berasal dari kata humanis yang secara etimologis adalah
orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang
lebih baik. Humanis juga di definisikan sebagai faham yang menganut bahwa
manusia adalah subjek terpenting lalu kaitannya dengan kurikulum, bahwa yang di
maksud dengan kurikulum humanistik adalah kurikulum yang berorientasikan pada
perkembangan keperibadian, sikap, emosi/perasaan peserta didik (Sanjaya, 2008 :
67)
B. Konsep Dasar Kurikulum Humanistik
Kurikulum Humanistik dikembangkan oleh para ahli pendidikan humanistik.
Kurikulum ini berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi (personalized
education) yaitu John Dewey (progressive education) dan J.J Rousseau
(Romantic education). Aliran ini lebih memberikan tempat utama kepada
siswa. Mereka bertolak dari asumsi bahwa anak atau siswa adalah yang utama dan
pertama dalam pendidikan. Mereka percaya bahwa siswa mempunyai potensi, punya
kemampuan dan kekuatan untuk berkembang. Para pendidik humanis juga berpegang
pada konsep Gestalt, bahwa individu atau anak merupakan satu kesatuan yang
menyeluruh.
Pandangan mereka berkembang sebagai reaksi terhadap pendidikan yang lebih
menekankan segi intelektual dengan peran utama di pegang oleh guru. Pendidikan
humanistik menekankan peranan siswa. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk
menciptakan situasi yang permisif, rileks dan akrab. Berkat situasi tersebut
anak mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Tugas guru adalah
menciptakan situasi yang permisif dan mendorong siswa untuk mencari dan
mengembangkan pemecahan sendiri.
Pendidikan mereka lebih menekankan bagaimana mengajar siswa (mendorong
siswa) dan bagaimana merasakan atau bersikap terhadap sesuatu. Tujuan
pengajaran adalah memperluas kesadaran diri sendiri dan mengurangi kerenggangan
dan keterasingan dari lingkungan. Ada beberapa aliran yang termasuk dalam
pendidikan humanistik yaitu pendidikan konfluen, kritikisme radikal dan
mistikisme modern
Pendidikan konfluen menekankan keutuhan pribadi, individu harus merespon
secara utuh (baik segi pikiran, perasaan maupun tindakan) terhadap kesatuan
yang menyeluruh dari lingkungan.
Kritikisme radikal bersumber dari aliran naturalisme atau romantisme
Rousseau. Mereka memandang pendidikan sebagai upaya untuk membantu anak
menemukan dan mengembangkan sendiri segala potensi yang dimilikinya.
Mistikisme modern adalah aliran yang menekankan latihan dan pengembangan
kepekaan perasaan, kehalusan dan budi pekerti (Sukmadinata,1997:87).
C. Karakteristik Kurikulum Humanistik
Kurikulum humanistik mempunyai beberapa karakteristik,
berkenaan dengan tujuan, metode, organisasi isi, dan evaluasi. Menurut para
humanis, kurikulum berfungsi menyediakan pengalaman (pengetahuan-red) berharga
untuk membeantu memperlancar perkembangan pribadi murid. bagi mereka tujuan
pendidikanadalah proses perkembangan pribadi yang dinamis yang di arahkan pada
pertumbuhan, integritas, dan otonomi kepribadian, sikap yang sehat terhadap
diri sendiri, orang lain, dan belajar semua itu merupakan bagian dari cita-cita
perkembangan manusia yang teraktualisasi (self actualizing person) seorang yang
telah mampu mengaktualisasikan diri adalah orang yang telah mencapai
keseimbangan (harmoni) perkembangan seluruh aspek pribadinya baik aspek
kognitif, estetika, maupun moral, seorang dapat bekerja dengan baik bila memiliki
karakter yang baik pula (Sukmadinata, 1997 : 90).
Kurikulum humanistic memiliki beberapa karakteristik yang tidak lepas dari karakteristik pendidikan humanis, diantaranya adalah :
1.
Tujuan
Ahli
humanis mempercayai fungsi kurikulum memberikan pengalaman secara interinsik
tercapainya perkembangan dan kemerdekaan peribadi. Bagi mereka yaitu memandang
tujuan pendidikan sebagai peroses dinamika peribadi yang berhubungan dengan
integrasi dan otonomi peribadi yang ideal.
2.
Metode
Kurikulum humanistik menuntut hubungan emosional antara
guru dan anak didik melalui suasana belajar yang menyenangkan. Guru mendorong
para siswa untuk saling mempercayai dalam peroses belajar mengerjakan sesuatu
yang mereka tidak ingin melakukan.
3.
Organisasi
Organisasi kurikulum humanistik terletak dalam integrasi.
Bertujuan untuk mengatasi kurikulum teradisonal yang berorientasi pada materi
yang gagal dalam menghubungkan psikologi anak. Karena itu kurikulum humanistik
tidak selalu menekankan aspek sekuensial dalam organisasi materinya.
4.
Evaluasi
Kurikulum humanistik lebih mengutamakan peroses dari pada
hasil artinya apakah aktivitas belajar yang dapat membantu anak didik menjadi
manusia yang lain terbuka dan mandiri. Dalam evalusi kurikulum humanistik
berbeda dengan yang biasa kegiatan belajar yang baik adalah yang memberikan
pengalaman yang akan membantu para sisiwa memperluas kesadaran akan dirinya dan
orang lain dan dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya (Nasution,2008:
67).
D. Kelebihan dan kekurangan kurikulum Humanistik
1. Kelebihan kurikulum humanistik
Kurikulum humanistik terhadap pembelajaran dengan teori ini
sangat cocok diterapkan untuk materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan
kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial.
Indikator dari keberhasilan aplikasi ini ialah siswa merasa senang bergairah,
berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap
atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani,
tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara tanggung
jawab tanpa mengurangi hak-hak orang-orang lain atau melanggar aturan, norma,
disiplin, atau etika yang berlaku (Idi,2007: 56).
2.
Sebagai suatu hal yang
alamiah, kurikulum humanistik memiliki beberapa kelemahan seperti:
a. Keterlibatan emosional tidak selamanya berdampak positif bagi perkembangan
individual peserta didik.
b. Meskipun kurikulum ini sangat
menekankan individu peserta didik, pada kenyataannya di setiap program terdapat
keseragaman peserta didik.
c. Kurikulum ini kurang memperhatikan kebutuhan masyarakat
secara keseluruhan.
d. Pada kurikulum humanistik, prinsip-prinsip psikologis ada yang kurang terhubungkan (Nasution, 2008 : 217).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kurikulum humanistik
merupakan kurikulum yang berorientasikan pada perkembangan keperibadian, sikap,
emosi/perasaan peserta didik.
2. Kurikulum Humanistik dikembangkan oleh para ahli pendidikan humanistik.
Kurikulum ini berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi (personalized
education) yaitu John Dewey (progressive education) dan J.J Rousseau
(Romantic education).
3. Kurikulum
humanistik mempunyai beberapa karakteristik, berkenaan dengan tujuan, metode,
organisasi isi, dan evaluasi.
4. Kelebihan kurikulum humanistik
Kurikulum humanistik terhadap pembelajaran dengan
teori ini sangat cocok diterapkan untuk materi-materi pembelajaran yang
bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap
fenomena sosial. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini ialah siswa merasa senang
bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir,
perilaku dan sikap atas kemauan sendiri.
5.
Sebagai suatu hal yang
alamiah, kurikulum humanistic memiliki beberapa kelemahan seperti:
a. Keterlibatan emosional tidak selamanya berdampak positif bagi perkembangan
individual peserta didik.
b. Meskipun kurikulum ini sangat menekankan individu peserta didik, pada kenyataannya di
setiap program terdapat keseragaman peserta didik.
c. Kurikulum ini kurang memperhatikan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.
d. Pada kurikulum humananistik,
prinsip-prinsip psikologis ada yang kurang terhubungkan.
B. Saran
1. Berdasarkan adanya kurikulum humanistik orientasi terhadap perkembangan
keperibadian, sikap, emosi/persaan peserta didik bisa ter-realisasikan terhadap
pendidikan nasional.
2. Kurikulum humanistik ini berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi (personalized
education) yaitu John Dewey (progressive education) dan J.J Rousseau
(Romantic education) diharapkan guru percaya bahwa siswa mempunyai
potensi, kemampuan dan kekuatan untuk berkembang.
3. Berdasarkan adanya karakteristik kurikulum humanistik yang berkenaan dengan
tujuan, metode, organisasi, dan evaluasi bisa berfungsi menyediakan pengalaman (pengetahuan-red)
berharga untuk membeantu memperlancar perkembangan pribadi murid.
4. Berdasarkan adanya
kelebihan dan kekurangan terhadap kurikulum humanistik ini diharapkan bagi
suatu lembaga bisa lebih baik dalam menjalankan suatu kurikulum
DAFTAR PUSTAKA
Idi, Abdullah, 2007, Pengembangan Kurikulum, Jakarta: Al-Insan.
Nasution, 2008, Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi, Jakarta: Bumiaksara.
Sanjaya,
Wina, 2008, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Sukmadinata,
Nana, 1997, Pengembangan kurikulum teori dan peraktek. Bandung: Kusuma Karya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar