Rabu, 02 Desember 2015

KURIKULUM BERBASIS PENGETAHUAN



KURIKULUM BERBASIS PENGETAHUAN


Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasarPengembanganKurikulum
Dosen Pengampu:Drs. H Nawawi, M, Pd

logo iain cirebon.jpg










Disusun oleh Kelompok 11:
1.       AnisPujiyanti        (1414111009)
2.       Juariyah               (1414111028)
3.       Muzayyadi           (1414111031)




PAI A/3
FAKULTAS TARBIYAH
 IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi  Cirebon – Jawa barat 4513

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A.    Latar Belakang....................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C.    Tujuan..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 2
A.    Pengertian dan Dasar Pemikiran Subject Oriented Curriculum......................... 2
B.     Macam-Macam Organisasi Subject Oriented Curriculum................................... 5
C.    Kelebihan dan Kekurangan Macam-Macam Organisasi  Subject Oriented Curriculum            7
BAB III PENUTUP................................................................................................... 12
Kesimpulan................................................................................................................. 12
Saran........................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka



















KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahhirobbil‘alamin, segala puji bagi Allah Swt Tuhan semesta alamyang telah memberikan karunia-Nya dan kenikmatan-Nya kepada kita semua, berupa iman, islam dan ikhsan yang dapat kita nikmati sampai sekarang. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad Saw, keluarga, dan sahabatnya.
Dengan pertolongan, hidayah-Nya, serta kerja keras penulis akhirnya bisa menyelesaikan tugas makalah “Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum” makalah ini sengaja di buat guna memenuhi tugas terstruktur, dalam pembuatan makalah ini penulis banyak mengahadapi rintangan, namun atas izin Allah dan kerja keras Alhamdulillah akhirnya tugas terstruktur ini terselesaikan.
Penulisan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur yang diberikan oleh Dosen Pengampu Drs. H. Nawawi, M.Pd
Kami pun senantiasa menunggu saran-saran, kritik dan pemikiran brillian dari para pembaca dalam menuju yang lebih baik lagi di masa-masa mendatang, Semoga Makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pelaksanaan Makalah selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh




      Cirebon, 25 November 2015



Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan penidikan tertentu Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan dan harapan-harapan. Pengetahuan didapat seseorang melalui pengalaman, intusi, logika, wahyu, atau kegiatan mencoba-coba (trial dan error). Pengetahuan yang dimaksudkan disini lebih menjurus kepada pemahaman siswa dalam belajar. “Pemahaman adalah keterampilan intelektual yang menunjukan pengetahuan tentang apa yang “dikatakan” oleh bentuk verbal, gambar dan symbol
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian dan Dasar Pemikiran  Subject Oriented Curriculum?
2.      Bagaimana Macam-macam Oganisasi Subject Oriented Curriculum?
3.      Apa Kelebihan dan Kekurangan Macam-macam Organisasi Subject Oriented Curriculum?
C.    Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian Subject Oriented Curriculum
2.      Untuk mengetahui Macam-macam oganisasi Kurikulum berbasis Pengetahuan.
3.      Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Macam-macam Organisasi Subject Oriented Curriculum


BAB II
 PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Dasar Pemikiran Subject Oriented Curriculum
1.      Pengertian kurikulum
Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olahraga pada zaman yunani kuno yang berasal dari kata curir dan curere. Pada waktu itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Selanjutnya istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan. Para ahli pendidikan memiliki penafsiran yang berbeda tentang kurikulum. Namun demikian, dalam penafsiran yangn berbeda itu, bahwa kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (wina sanjaya, 2008: 5-6).
Secara etimologi, kurikulum berasal dari kata dalam bahasa latin “curir” yang artinya pelari, dan “curere” yang artinya tempat berlari. Pengertian awal kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start samapai dengan finish. Dengan demikian, istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman romawi kuno di yunani, dan kemudian diadopsi kedalam dunia pendidikan. Pengertian tersebut kemudian digunakan dalam dunnia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan (Suparlan, 2011, 34).
Kurikulum kemudian mempunyai dua makna yaitu pertama, sebagai jumlah mata pelajaran yang harus di pelajari oleh siswa. Kedua, satu program pembelajaran khusus. Dalam kasus kemudian kurikulum pada umumnya menjelaskan tentang proses pengajaran, pembelajaran, dan bahan penilaian pendidikan yang diberikan kepada peserta didik (Suparlan, 2011, 35).
Dalam pasal I butir 19 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sisitem pendidikan Nasional, definisi kurikulum dijelaskan sebagai berikut. “kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan penidikan tertentu” (Suparlan, 2011, 36-37).
2.      Pengertian Subject Oriented Curriculum
Kurikulum berbasis bahan ajar, subject oriented curriculum, menurut Roberts S. Zais dipandang sebagai konsep kurikulum yang paling kuno, tradisional, dan klasik, konsep kurikulum ini hampir semisal dengan konsep kurikulum ketika pada awal diadopsi dalam dunia pendidikan. Kurikulum ini cenderung sebagai kurikulum intelektual dan memang lahir dari teori pendidikan intelek yang menjadi landasan konseptualnya.
Menurut Zais dan para ahli kurikulum lainnya seperti; Ronald G. Cave, Bill Hodkinson, Rogers, dan lain-lain,  mendefinisikan kurikulum ini sebagai ‘a set series of subject or subject matters to be covered/ to be mastered by learners’. Semangat kurikulum ini berorientasi kepada penguasaan disiplin-disiplin pengetahuan, nilai-nilai budaya, teknologi, dan sebagainya yang sudah ada dan banyak dikembangkan para ahli terdahulu. Semangat kurikulum ini juga lebih bersifat konserpativ, mengingat pengawetannya terhadap berbagai disiplin ilmu serta nilai-nilai yang sudah ada. Konstruk kurikulum ini dibentuk oleh deretan mata-mata pelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai peserta didik (Nana Syaodih: 2008).
3.      Dasar pemikiran Subject Oriented Curriculum
a.       Agama dan akhlak mulia Subjek ini bertujuan untuk mengembangkan peserta didik untuk menjadi agama orang setia yang dimiliki karakter mulia. Karakter mulia terdiri dari etika, perilaku yang baik dalam hidup, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
b. Kewarganegaraan dan kepribadian Subjek ini dimaksudkan untuk membangun kesadaran peserta didik dan pengetahuan yang berkaitan dengan status mereka, hak, dan kewajiban dalam masyarakat, negara, dan bangsa, serta meningkatkan kualitas mereka sebagai manusia. Kesadaran dan pengetahuan termasuk kebangsaan, semangat dan patriotisme dalam membela bangsa mereka, penghargaan hak asasi manusia, keragaman bangsa, pelestarian lingkungan, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, serta promosi perilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme.
c. Ilmu dan teknologi Ilmu dan teknologi di sekolah dasar ini dimaksudkan untuk memperkenalkan, bereaksi, dan menghargai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri dan perilaku. Ilmu dan teknologi di sekolah SMP ini dimaksudkan untuk mengembangkan kompetensi dasar dalam pengetahuan dan ilmu serta meningkatkan kebiasaan peserta didik ‘berpikir ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri.
d. Estetika Ini cluster subjek ini dimaksudkan untuk mengembangkan kepekaan peserta didik ‘serta kemampuan untuk mengekspresikan dan menghargai keindahan dan harmoni. Kemampuan untuk menghargai dan mengekspresikan keindahan dan harmoni terdiri dari apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individu yang memungkinkan peserta didik untuk menikmati dan bersyukur hidup dan dalam masyarakat yang memungkinkan mereka untuk menciptakan kebersamaan dan harmoni.
e. Fisik, olahraga, dan kesehatan Cluster ini subjek di sekolah dasar ini dimaksudkan untuk mengembangkan potensi fisik peserta didik serta implan semangat sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Cluster subjek ini di sekolah SMP ini dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik peserta didik serta memperkuat kebiasaan hidup yang sportif dan sehat (Agus Dharma, PhD wordpress.com/category/ide-pemikiran/page/2).
B.     Macam-Macam Subject Oriented Curriculum
1.    Pengertian Sparated Subject Curriculum
Sparated Subject Curriculum merupakan bentuk organisasi kurikulum yang mempunyai pengertian yaitu segala bahan pelajaran disajikan dalam subject atau mata pelajaran yang terpisah-pisah. Subject atau mata pelajaran adalah hasil pengalaman umat manusia sepanjang masa, atau kenudayaan dan pengetahuan yang dikumpulkan oleh umat manusia sejak dulu kala. Bahan ini disusun secara logis dan sistematis, disederhanakan dan disajikan kepada anak-anak disekolah sebagai mata pelajaran yan telah disesuaikan dengan usia dan kematangan murid-murid ((Nasution, 1995: 198-199).
2.    Pengertian Correlated Subject Curriculum
Correlated Subject curriculum atau correlated curriculum adalah pendekatan dengan pola mengelompokkan beberapa mata pelajaran (bahan) yang seiring, yang bias secara dekat berhubungan. (Subandijah, 1996: 57). Hilda Taba mengatakan “The board fields curriculum is essentially an effort to overcome the compartementalization and atomatization of curriculum by combining several spesiic areas into large fields”. Hilda Taba menyebut correlated curriculum dengan board fields curriculum. Usaha peningkatan dengan menyatukan beberapa mata pelajaran itu misalnya sejarah, ilmu bumi dan kewarganegaraan dikombinasikan menjadi ilmu pengetahuan soosial.
Correlated curriculum adalah suatu bentuk peorganisasian kurikulum yang menunjukkan adanya suatu hubungan antara satu mata pelajaran denganmata pelajaran lainnya, akan tetapi tetap memperhatikan ciri/ karakteristik tiap bidang studi tersebut (Nasution, 1995: 191).


3.    Pengertian Integrated Subject Curriculum
Integrasi berasal dari kata “integral” yang berarti unit. Dengan integrasi dimaksud perpaduan, koordinasi, harmoni, kebulatan keseluruhan. Integrated curriculum meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyaksikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau kesuluruhan. Yang penting bukan hanya bentuk kurikulum ini, akan tetapi juga tujuannya (Nasution, 1995: 196).
           Integrated curriculum merupakan suatu produk dari usaha pengintegrasian bahan pelajaran dari berbagai macam pelajaran. Implementasi integrated curriculum dengan meniadakan batas-batas antara berbagai matapelajaran dan menyajikan bahan pelajaran unit atau keseluruhan. Integrasai mata pelajaran dilakukan dengan memusatkan pelajaran pada masalah atautema tertentu. Kurikulum ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran, baik melalui kerja individu maupun kelompok (Saparudin, TT: 47).
           Dalam pengajaran unit dengan sengaja anak-anak dididik untuk berpikir secara ilmiah menurut langkah-langkah yang disebut dewey ”the method of intelligence
1)      Seorang berpikir bila ia menghadapi masalah. Masalah itu harus dirumuskan setajam-tajamnya dan sering pula menganalisanya dalam sejumlah sub-masalah.
2)      Ia memikirkan hipotesis-hipotesis, yaitu cara-cara yang mungkin memberi jawaban atau penyelesaian masalah itu.
3)      Jika diperoleh jawaban berdasarkan pemikiran yang dibenarkan oleh bukti-bukti maka kesempatan itu dapat di jadikan pegangan bagi perbuatan atau tindakan kita. Maka kita bertindak secara rasional (Nasution, 1995: 197).
           Integrated curriculum mempunyai beberapa ciri yang antara lain yaitu: Unit merupakan satu kesatuan dari seluruh bahan pelajaran, unit didasarkan pada kebutuhan anak baik yang bersifat pribadi maupun sosial, baik yang menyangkut kejasmanian maupun kerohanian. Dalam unit anak dihadapkan pada berbagai situasi yang mengandung permasalahan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Unit mempergunakan dorongan-dorongan sewajarnya pada diri anak dengan melandaskan diri pada teori belajar, anak diberi kesempatan melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan minatnya dan integrated curriculum sangat fleksibel dalam pelaksanaanya ((Nasution, 1995: 198). 
C.    Kelebihan dan Kekurangan Macam-macam Subject Oriented Curriculum.
1.    Kelebihan Dan Kekurangan Sparated Subject Curriculum
Menurut Nasution dalam bukunya Asas-asas Kurikulum, bahwa organisasi Sparated Subject Curriculum mempunyai kelebihan dan kekurangan, adapun kelebihannya adalah sebagai berikut:
a.    Bahan pelajaran dapat disajikan secara sistematis dan logis. Dengan mengikuti sistematik itu, peserta didik juga terlatih berpikir menurut struktur disiplin pengetahuan yang diberikan.
b.    Organisasi kurikulum ini sederhana, mudah disusun, mudah ditambah atau dikurangi jumlah pelajaran yang diperlukan (mudah direorganisir), mudah direncanakan dan dilaksanakan.
c.    Kurikulum ini mudah dinilai. Penilaian lebih mudah karena biasanya bahan pelajaran ditentukan berdasarkan buku-buku pelajaran tertentu sehingga dapat diadakan ujian umum yang seragam di seluruh negara.
d.   Kurikulum ini juga dipakai di perguruan tinggi. Perguruan tinggi menggunakan organisasi kurikulum ini, sehingga kurikulum ini diterima baik dan dipertahankan di SD dan sekolah menengah.
e.    Kurikulum ini telah dipakai berabad-abad lamanya dan sudah menjadi tradisi. Sukar orang menerima perubahan dalam organisasi kurikulum yang telah bertahan begitu lama ((Nasution, 1995:199).
Walaupun kurikulum ini umum dipakai karena memiliki banyak kelebihan, akan tetapi banyak pula kelemahannya, yaitu:
a.    Kurikulum ini memberikan mata pelajaran yang lepas-lepas yang tidak berhubungan satu dengan yang lain serta tidak sesuai dengan kenyataan kehidupan yang sebenarnya. Kurikulum ini tidak mendidik anak-anak menghadapi situasi-situasi dalam kehidupannya. Kurikulum ini juga tidak mendorong guru-guru mengadakan integrasi dalam berbagai matapelajaran
b.   Kurikulum ini tidak memperhatikan masalah-masalah sosial yang dihadapi anak-anak dalam kehidupannya sehari-hari.
c.    Kurikulum ini menyampaikan pengalaman umat manusia yang lampau dalam bentuk yang sistematis dan logis. Sesuatu yang logis tidak selalu psikologis ditinjau dari segi minat dan perkembangan anak.
d.   Tujuan kurikulum ini terlampau terbatas. Kurikulum ini terutama memusatkan tujuannya pada perkembangan intelektual dan kurang memperhatikan pertumbuhan jasmaniah, perkembangan sosial dan emosional.
e.    Kurikulum ini kurang mengembangkan kemampuan berpikir. Kurikulum ini mengutamakan penguasaan pengetahuan dengan jalan ulangan dan hafalan dan kurang mengajak anak-anak berpikir sendiri.
f.     Kurikulum ini cenderung menjadi statis dan ketinggalan zaman. Bahan pelajaran dalam kurikulum ini didasarkan pada pengetahuan yang tercantum dalam buku, adakalanya suatu buku tidak berubah dari tahun ke tahun sehingga tidak sesuai dengan perkembangan di masyarakat ((Nasution, 1995: 191).
2.      Kelebihan dan kekurangan Correlated Subject Curriculum
Kurikulum ini juga mempunyai kelemahan, di samping banyak kelebihan yang dimiliki, Adapun kelebihan correlated curriculum, yaitu:
a.       Korelasi memajukan integrasi pengetahuan pada murid-murid. Dengan demikian pengetahuan mereka tidak lepas-lepas, melainkan bertautan, terpadu.
b.      Minat murid bertambah apabila ia melihat hubungan antara mata pelajaran-mata pelajaran.
c.       Pengertian murid-murid tentang sesuatu lebih mendalam, bila didapat penjelasan dari berbagai matapelajaran.
d.      Korelasi memberikan pengertian yang lebih luas karena diperoleh pandangan dari berbagai sudut dan tidak hanya dari satu mata pelajaran saja.
e.       Korelasi memungkinkan murid-murid menggunakan pengetahuannya lebih fungsional.
f.       Korelasi antara matapelajaran lebih mengutamakan pengertian dan prinsip-prinsip (Subandijah, 1996: 58).
Adapun kekurangan dari kurikulum korelasi tersebut antara lain yaitu:
a.       Dalam korelasi tidak diperoleh disiplin ilmu yang mendalam, Karena tidak adanya struktur logis dan sistematis yang disebabkan oleh luasnya ruang lingkup dari bidang studi.
b.      Korelasi tidak memberikan pengetahuan yang mendalam tentang satu mata pelajaran, hal ini disebabkan suatu mata pelajaran hanyalah disajikan garis besarnya saja.
c.       Guru merasa kesulitan dangan adanya pendekatan interdispliner dalam kurikulum ini.
d.      Mata pelajaran yng disajikan sifatnya terlampau abstrak, karena yang disajikan hanya berkisar mengenai prinsip-prinsip, tema-tema, dan masalah-masalah (Subandijah, 1996: 59).
3.      Kelebihan dan kekurangan Integrated Subject Curriculum
Integrated curriculum mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan kurikilum ini antara lain: Kurikulum ini sesuai dengan teori baru tentang belajar yang mendasarkan berbagai kegiatan pada pengalaman, kesanggupan dan minat anak. Kurikulum ini memungkin adanya hubungan saling menguntungkan antara sekolah dengan masyarakat, karena masyarakat menjadi laboratorium bagi peserta didik. Secara rinci kelebihan dari kurikulum tersebut yaitu antara lain sebagai berikut:
a.       Integrated curriculum disusun berdasarkan minat dan pengalaman siswa.
b.      Dalam pelaksanaan kurikulum memberikan pengalaman yang berarti kepada peserta didik, karena siswa dituntut untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran berdasarkan dengan apa yang dialami mereka dalam kehidupan sehari-harinya.
c.       Sumber belajar yang digunakan tidak hanya sebatas buku ajar, namun lingkungan sekitar peserta didik dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
d.      Keterampilan sosial peserta didik dibentuk dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan peserta didik dihadapkan dengan pengalaman praktis dalam proses pembelajaran (Saparudin,TT: 50).
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, integrated curriculum mempunyai, Kelemahan kurikulum ini antara lain: Tidak mempunyai organisasi yang logis dan sistematis Pelaksanaannya membutuhkan prasarana yang harus lengkap
Sulit diadakan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaannya kekurangan yang lain adalah :
a.       Kebanyakan guru kurang memahami tentang pelaksanaan kurikulum terpadu, dan dalam pelakasanaan tugas guru amat berat, hal ini dikarenakan guru harus mengorganisasikan atau memadukan berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam tiap-tiap mata pelajaran yang mempunyai keterkaitan.
b.      Penggunaan sarana dan prasarana dalam pembelajaran sangat beranekaragam, sehingga dapat menyulitkan pelaksanaannya.
c.       Organisasi pengetahuan dalam kurikulum ini tidak logis dan tidaksistematis, karena selalu mengalami perubahan sesuai permasalahan yangdirencanakan guru dan murid.
d.      Kurikulum terpadu ini mementingkan proses pembelajaran daripada hasil belajar, Berbagai macam tipe-tipe kurikulum yang telah dijelaskan di atas, yang digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu adalah tipe kurikulum yang terakhir, yaitu integrated curriculum. Dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu, kurikulum terpadu sebagai acuan dalam menyusun perencanaan pembelajaran (Saparudin, TT: 56).









BAB III
 PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan penidikan tertentu.Sunject Oriented Curriculum dipandang sebagai kurikulum intelektual dan memang lahir dari teori pendidikan intelek yang menjadi landasan konseptualnya.
2.      Sparated Subject Curriculum merupakan bentuk organisasi kurikulum yang mempunyai pengertian yaitu segala bahan pelajaran disajikan dalam subject atau mata pelajaran yang terpisah-pisah.
3.      Correlated Subject curriculum atau correlated curriculum adalah pendekatan dengan pola mengelompokkan beberapa mata pelajaran (bahan) yang seiring, yang bias secara dekat berhubungan
4.      Integrated curriculum merupakan suatu produk dari usaha pengintegrasian bahan pelajaran dari berbagai macam pelajaran. Implementasi integrated curriculum dengan meniadakan batas-batas antara berbagai matapelajaran dan menyajikan bahan pelajaran unit atau keseluruhan.
B.     Saran
Dengan adanya macam-macam bentuk organisasi kurikulum dalam proses pendidikan.
1.         Diharapkan pendidikan di Indonesia memilki pegangan atau panduan yang dapat digunakan dalam  pendidikan panduan yang ada harus bisa meningkatkan kualitas pendidikan yang ada pada saat ini.
2.         Sebaiknya dalam penerapan kurikulum dalam pembelajaran guru lebih kreatif menggunakan metode pembelajaran yang digunakan, sehingga siswa tidak jenuh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.





DAFTAR PUSTAKA
Agus Dharma, PhD wordpress.com/category/ide-pemikiran/page/2
Nana Syaodih Sukmadinata: Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum, Remaja Rosydakarya, Bandung, 2008
Nasution. 1995, Asas-Asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya Wina. 2008, Kurikulum Dan Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group: Jakarta.
Suparlan. 2011, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum Dan Materi Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Subandijah. 1996, Pengembangan Dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Saparudin, Faisal, Muh. Pengertian Integrated Curriculum, dalam http://id.shvoong.com/social sciences/education/2189086-pengertian-integrated-curriculum.

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar