Selasa, 01 Desember 2015

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DAN HAKEKAT BAHAN AJAR



MAKALAH
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DAN HAKEKAT BAHAN AJAR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah: Dasar-Dasar Perkembangan Kurikulum
Dosen Pengampu: Drs. H. Nawawi, M. Ag

 













Disusun oleh:
1.      Ainun Fajriyah (1414111006)
2.      Fitri Noviyana (1414111021)
3.      Khusnan (141411130)


    Fakultas/ Jurusan/ Semester: Tarbiyah/ PAI-A/ 3
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Telp. (0231) 48624 Fax. (0231) 488926 Cirebon 45132
2015/2016

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahhirobbil‘alamin, segala puji bagi Allah Swt Tuhan semesta alamyang telah memberikan karunia-Nya dan kenikmatan-Nya kepada kita semua, berupa iman, islam dan ikhsan yang dapat kita nikmati sampai sekarang. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad Saw, keluarga, dan sahabatnya.
Dengan pertolongan, hidayah-Nya, serta kerja keras penulis akhirnya bisa menyelesaikan tugas makalah “Dasar-Dasar Perkembangan Kurikulum” makalah ini sengaja di buat guna memenuhi tugas terstruktur, dalam pembuatan makalah ini penulis banyak mengahadapi rintangan, namun atas izin Allah dan kerja keras Alhamdulillah akhirnya tugas terstruktur ini terselesaikan.
Penulisan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur yang diberikan oleh Dosen Pengampu Drs. H. Nawawi, M. Ag
Kami pun senantiasa menunggu saran-saran, kritik dan pemikiran brillian dari para pembaca dalam menuju yang lebih baik lagi di masa-masa mendatang, Semoga Makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pelaksanaan Makalah selanjutnya.

wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh




      Cirebon, 07 Oktober 2015



Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latarbelakang.......................................................................................... 1
B.     Rumusanmasalah..................................................................................... 1
C.     Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan kedudukan pesertadidik................................................. 2
B.     Karakteristik peserta didik...................................................................... 8
C.     Pengertian, kegunaan, dan hakikat bahan ajar PAI................................. 9
D.    Karakteristik bahan ajar PAI................................................................. 10
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan............................................................................................ 12
B.     Saran…………………………………………………………………...12
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya sendiri melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Peserta didik dapat diartikan orang yang sedang memperoleh pendidikan dari pendidikannya. Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar yang perlu di kembangkan melalui pendidikan, baik secara fisik maupun psikis.
Salah satu masalah penting yang sering di hadapi oleh guru dalam rangka kegiatan pembelajaran adalah dalam memilih atau menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa untuk mencapai kompetensi. Hal ini di sebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus dalam bentuk materi pokok menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Selain itu bagaimana cara memanfaatkan bahan ajar juga masalah, pemanfaatan yang di maksud adalah bagaimana cara mengajarkannya di tinjau dari pihak guru dancara mempelajarinya di tinjau dari pihak siswa.
Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus di pelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah di tentukan.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa pengertian dan kedudukan peserta didik?
2.      Apa saja Karakteristik peserta didik?
3.      Apa Pengertian, kegunaan, dan hakikat bahan ajar PAI?
4.      Apa saja Karakteristik bahan ajar PAI?
C.     Tujuan masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian dan kedudukan peserta didik
2.      Untuk mengetahui apa saja Karakteristik peserta didik
3.      Untuk mengetahui Pengertian, kegunaan, dan hakikat bahan ajar PAI
4.      Untuk mengetahui Apa saja Karakteristik bahan ajar PAI



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Dan Kedudukan Peserta Didik
1.      Pengertian peserta didik
Peserta didik salah satu komponen dalam sistem pendidikan. Peserta didik merupakan “raw material” (bahan mentah) di dalam proses transformasi yang di sebut pendidikan. Berbeda dengan komponen-komponen lain dalam sistem pendidikan karena kita menerima material ini sudah setengah jadi, sedangkan komponen-komponen lain dapat di rumuskan dan disusun sesuai dengan keadaan fasilitas dan kebutuhan yang ada.
Menurut Ramayulis ( 2002 : 133) peserta didik secara formal adalah orang yang sedang berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri dari seorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik. Pertumbuhan menyangkut fisik dan perkembangan yang menyangkut psikis.
Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya peserta didik, peserta didik merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pendidikan, sebab seseorang tidak dapat di katakan sebagai pendidik apabila tidak ada yang dididiknya.
Sebagai peserta didik juga harus memahami kewajiban, etika, serta melaksanakannya. Kewajiban adalah sesuatu yang wajib di lakukan atau di laksanakan oleh peserta didik. Sedangkan etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan yang harus di taati dan di laksanakan oleh peserta didik dalam proses belajar.
Menurut pasal 12 ayat 2 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang kewajiban peserta didik yaitu sebagai berikut:
a.       Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan.
b.      Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya sendiri melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
 Menutut Syamsul Nizar, peserta didik dalam persfektif islam, (sebuah pengantar filsafat pendidikan islam) Imam Bonjol Padang, 1997 dalam bukunya Ramayulis (2002: 133) mendeskripsikan enam kriteria peserta didik yaitu sebagi berikut:
1.      Peserta didik bukanlah miniatur orang dewasa tetapi memiliki dunianya sendiri.
2.      Peserta didik memiliki periodisasi perkembangan dan pertumbuhan
3.      Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki berbagai perbedaan individual (individual differentiations) baik yang di sebabkan karena faktor bawaan maupun lingkungan tempat ia tinggal
4.      Peserta didik merupakan unsur utama jasmani dan rohani, unsur utama memiliki unsur daya fisik dan unsur rohani memiliki daya akal hati nurani dan nafsu.
5.      Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi atau fitrah yang dapat di kembangkan dan berkembang secara dinamis.
Di dalam proses pendidikan peserta didik di samping sebagai objek juga sebagai subjek. Oleh karena itu, agar seorang pendidik berhasil dalam proses pendidikan, maka ia harus memahami peserta didik dengan segala karakteristiknya. Diantara aspek-aspek yang harus di pahami oleh pendidik yaitu:
1.      Kebutuhannya
2.      Dimensi-dimensinya
3.      Intelegensinya
4.      Kepribadiannya
Dari beberapa pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwasannya hakekat peserta didik atau peserta didik itu adalah orang yang sedang berada dalam fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara pisik maupun psikis. Dan dalam masa pertumbuhan serta perkembangan ini peserta didik membutuhkan pendidik untuk membimbing jalannya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik tersebut.
Kebutuhan peserta didik terdapat dalam beberapa kategori di antaranya sebagai berikut:
a.       Kebutuhan fisik
Fisik peserta didik mengalami pertumbuhan yang cepat terutama pada masa pubertas. Kebutuhan  biologis, yaitu berupa makanan, minum dan istirahat, dimana hal ini menuntut peserta didik untuk memenuhinya. Dengan adanya kebiasaan hidup sehat, bersih, dan olah raga secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan dan pertumbuhan peserta didik sehingga tidak mudah terserang oleh penyakit.
Di samping pendidik memperhatikan pertumbuhan fisik, pendidika juga harus dapat memberikan informasi yang memadai tentang pertumbuhannya melalui kegiatan bimbingan seperti bimbingan pribadi atau bimbingan kelompok.
b.      Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan yang berhubungan langsung dengan masyarakat agar peserta didik daoat berinteraksi dengan masyaraka lingkungannya. Seperti di terima oleh teman-temannya secara wajar, begitu juga supaya dapat di terima oleh orang tuanya, gurunya, dan pemimpinnya.
c.       Kebutuhan untuk mendapatkan status
Peserta didik terutama pada usia remaja membutuhkan suatu yang menjadikan dirinya berguna bagi masyarakat. Kebanggaan terhadap diri sendiri, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun didalam masyarakat. Peserta didik juga butuh kebanggaan untuk di terima dan di kenal sebagai individu yang berarti dalam kelompok teman sebayanya, karena penerimaan dan dibanggakan oleh kelompoknya serta sangat penting bagi peserta didik dalam mencari identitas diri dan kemandirian.
d.      Kebutuhan mandiri
Peserta didik pada usia remaja ingin lepas dari batasan-batasan atau aturan orang tuanya dan mencoba untuk mengarahkan dan mendisiplinkan dirinya sendiri. Ia ingin bebas dari perlakuan orang tuanya yang terkadang terlalu berlebihan dan terkesan sering mencampuri urusannya yang menurutnya bisa di atasi sendiri. Walaupun suatu waktu masih menginginkan bantuan orang tua.
Banyak orang tua yang sangat memperhatikan dan membatasi sikap, perilaku dan yindakan-tindakan remaja. Hal ini membuat remaja merasa tidak di percayai dan di hargai oleh orang tua mereka, sehingga muncul sikap menolak kadan memberontak.
e.       Kebutuhan untuk berprestasi
Kebutuhan untuk berprestasi erta kaitannya dengan mendapat status dan mandiri. Artinya dengan terpenuhinya kebutuhan untuk memiliki status atau penghargaan dan kebutuhan untuk hidup mandiri dapat membuat peserta didik giat untuk mengejar prestasi.
f.       Kebutuhan ingin di cintai dan di sayangi
Rasa ingin di cintai dan di sayangi merupakan kebutuhan yang esensial, karena dengan terpenuhi kebutuhn ini akan mempengaruhi sikap mental peserta didik. Banyak anak-anak yang tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua, guru dan orang lain mengalami prustasi dalam hidup.
g.      Kebutuhan untuk curhat
Kebutuhan curhat terutama remaja, suatu kebutuhan untuk di pahami atau memahami ide-ide dan permasalahan yang di hadapinya. Peserta didik mengharapkan agar apa yang di alami, di rasakan terutama dalam masa pubertas, dapat di dengar, dan di tanggapi oleh orang lain terutama pendidik.
h.      Kebutuhan untuk memiliki filsafat hidup
Peserta didik pada usia remaja mulai tertarik untuk mengetahui tentang kebenaran dan  nilai-nilai ideal. Mereka mempunyai keinginan apa tujuan hidup dan bagaimana kebutuhan itu di peroleh.
i.        Kebutuhan untuk beragama
Agama di butuhkan manusia karena manusia memerlukan orientasi dan obyek pengabdian dalam hidupnya. Tidak ada seorangpun yang membutuhkan agama, baik manusia primitif, maupun manusia modern
2.      Hakikat Anak Didik Sebagai Manusia
Hakikat anak didik sebagai manusia ada beberapa pandangan mengenai hakikat manusia.
a.       Pandangan Psikoanalitik
Para psikoanalis berpandangan bahwa manusia pada hakikatnya digerakan oleh dorongan-dorongan diri dalam dirinya yang bersifat instingtif. Tingkah laku ini individu di tentukan dan dikontrol oleh kekuatan psikologis yang memang sejak semula sudah ada pada setiap individu.
b.      Pandangan Humanistik
Rogers, tokoh dari pandangan humanistik, berpendapat bahwa manusia meiliki dorogan untuk mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif. Manusia itu rasiaonal dan dapat menentukan nasibnya sendiri. Alder juga pendukung pandangan humanistik, berpendapat bahwa manusia tidak semata-mata digerakan oleh dorongan untuk memuaskan kebutuhan dirinya sendiri, tetapi manusia digerakkan dalam hidupnya sebagian oleh rasatanggung jawab dan sebagian lagi oleh kebutuhan untuk mencapai sesuatu.
c.       Pandangan Martin Buber
Tokoh Martin Buber berpendapat bahwa hakikat manusia tidak dapat dikatakan “ini”  atau “itu”. Manusia merupakan suatu keberadaan yang berpotensi, namun dihadapkan  pada kesemestaan alam, sehingga manusia itu terbatas.
d.      Pandangan Behavioristik
 Pandangan dari kaum behavioristik pada dasarnya menganggap bahwasepenuhnya adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya di kontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar.Faktor lingkungan inilah yang merupakan penentu tunggal dari tingkah laku manusia. Manusia datang ke dunia initidak dengan membawa ciri-ciri yang pada dasarnya”baik atau buruk” tetapi netral.
Beberapa pandangan emngenai hakikat manusia tersebut, kalau dianalisis secara mendalam, dapat membantu dalam upaya pemahaman terhadap diri anak didik. Hakikat anak didik adalah  manusia dengan segala dimensinya seperti diuraikan melalui berbagai pandangan tentang manusia seperti di atas. Manusia adalah sentral dalam setiap aktivitas. Oleh karena dalam kegiatan belajar, manusia adalah subjek belajar.
3.      Anak Didik Sebagai Subjek Belajar
Siswa atau peserta didik adalah salah satukomponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar. Sebab relevan dengan uraian di atas bahwa siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai tumpuan perhatian. Didalamproses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Siswa atau anak didik akan menjadi faktor “penentu” sehingga menuntut dan dapat memengarauhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya. Bhahan yang diperlukan, bagaimana cara yang tepat untuk bertindak, alat dan fasiltas yang cocok  dan mendukung, semua itu harus disesuaikan dengan keadaan/ karakteristik siswa. Itulah sebabnya siswa atau anak didik adalah merupakan subjek belajar.
Seorang siswa tidak tepay kalau dikatakan bahwa siswa atau anak didik itu sebagai objek (objek dalam proses belajar-mengajar). Pandangan yang menganggap siswa atau anak didik itu sebagai objek, sebenarnya pendapat usang yang terpengaruh oleh tabularasa bahwa anak didik diibaratkan sebagai kertas putih yang dapat ditulisi sekehendak hati oleh para guru atau pengajarnya.
4.      Kebutuhan Siswa
Pemenuhan kebutuhan siswa, di samping bertujuan untuk memberikan materi kegiatan setepat mungkin,  jugamateri pelajaran  yang sudah sesuai dengan kebutuhan, biasanya menjadi lebih menarik. Adapun yang menjadi kebutuhan siswa antara lain:
a.       Kebutuhan Jasmani
Hal ini barkaitan dengan tuntutan siswa yang bersifat jasmaniyah, entah yang menyangkut dengan kesehatan jasmani yang dalam hal ini olah raga yanag menjadi yang utama dan sandang pangan pakan pun harus diperhatikan.
b.      Kebutuhan Sosial
Pemenuhan keinginan untuk salaing bergaul sesama siswa dan guru serta orang lain, merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebuthan sosial anak didik/ siswa. Guru harus dapat membangkitkan semangat kerja sama, sehingga dapat dikembangkan sesuai metode untuk mengajarkan sesuau, misalnya belajar kelompok.
c.       Kebutuhan Intelektual
Setiap siswa tidak sama dalam hal minat untuk mempelajari sesuatu ilmu pengetahuan. Mungkin ada yang lebih berminat belajar ekonomi, sejarah, biologi atau yang lain-lain. Minat semacam ini tidak bisa dipaksakan bila ingin mencapai hasil belejar yang optimal. Hal yang penting ialah , bagaimana guru dapat menciptakan program yang dapat menyalurkan minat masing-masing.
B.     Karakteristik peserta didik
Sudah populer di Indonesia bahwa tujuan pendidikan nasionalpada khususnya dan pembangunan pada umumnya adalah ingin menciptakan “manusia seutuhnya”.maksudnya ialah manusia yang lengkap, selaras, serasi dan seimbang perkembangan semua keperibadiannya. Siapa yang dikatakan manusia utuh itu? Yang dikatakan manusia utuh ialah individu-individu manusia, bukan kelompok.sehingga manusia seutuhnya ialah personal atau individu-individuyang mampu menjangkau segenap hubungan dengan Tuhan, dengan lingkugan/alam sekeliling, dengan manusia lain dalam suatu kehidupan sosial yang kontruktifdan dengan dirinya sendiri.
Mengenai pembicaraan karakteristik siswa ini ada tiga hal yang perludi perhatikan.
1.      Karakteristik atau keadaan yang berkenaan denagan kemampuan awal atau prerequisiteskills. Seperti misalayakeampuan intelektual, kemampuan berfikir mengucapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikomotor, dan lain sebagainya.
2.      Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial (sociocultural).
3.      Karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan keperibadian, seperti sikap, perasaan, minat dan lain-lain.
Pengetahuan mengenai karakteristik siswa ini memiliki arti yang cukup penting dalam interaksi belajar mengajar. Terutama bagi guru, informasi mengenai karakteristik siswa senantiasa akan sangat berguna dalam memilih dannmenentukan pola-pola pengajaran yang lebih baik, yang dapat menjamin kemudahan belajar bagi setiap siswa.

C.    Pengertian, Kegunaan, Dan Hakikat Bahan Ajar PAI
1.      Pengertian bahan ajar
Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksnakan kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memugkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar disebut juga teaching material.
Paul S. Ache lebih lanjut mengemukakan definisi material, yaitu books can be used as reference material, or they can be used as paper weights, but they cannot teach (buku dapat digunakan sebagai bahan rujukan atau dapat digunakan sebagai bahan rujukan, atau dapat digunakan sebagai bahan tertulis yang bebobot).
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instruksional material) secara garis besar terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. (Hamdani,2011: 120)
2.      Ruanglingkupbahan ajar
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Ruang lingkup bahan aja rmencangkup:
a.       Judul, matapelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator, tempat.
b.      Petunjuk belajar (petunjuk siswa atau guru), berisi tentang penjelasan cara pengunaan suatu baha ajar yang akan dipelajari dalam sebuah kegiatan belajar.
c.       Kompetensi yang akan dicapai. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensidan kompetensi dasar. Misalnya kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghapal, maka pembelajaran yang diajarkan harus berupa bahan hapalan.
d.      Informasi pendukung. Informasi ini ditujukan agar siswa dapat lebih tertarik atau memperjelas suatu sub bahasan dari bahan ajar tersebut, contoh foto dan ilustrasi.
e.       Latihan-latihan yang terdapat pada akhir sub bab, akhir bab, akhir semester I dan semester II.
f.       Petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja siswa.
g.      Evaluasi, latihan akhir dari sebuah periode pembelajaran atau seluruh semester, baik semester I maupun semester II. (Hamdani, 2011:122)
3.      Fungsi bahan ajar
Penggunaanbahanajarberfungsisebagaiberikut:
a.       Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktifitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
b.      Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktifitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari dan dikuasainya.
c.       Alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.(Hamdani, 2011:121)
4.      Tujuanbahan ajar
a.       Membantu siswa dalam mempelajari sesuatu. Segala informasi yang didapat dari sumber belajar, kemudian disusun dalam bentuk bahan ajar. Hal ini membuka wacana dan wahana baru siswa karena materi ajar yang disampaikan adalah sesuatu yang baru dan menarik.
b.      Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar. Pilihan bahan ajar yang dimaksud tidakhanya terpaku oleh satu sumber, melainkan dari berbagai sumber yang dapat dijadikan suatu acuan dalam menyusun bahan ajar.
c.       Memudahkan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran akan lebih mudah karena bahan ajar yang disusun sendiri dan disampaikan dengan cara yang bervariatif.
d.      Agar pebelajaran menjadi lebih menarik. Dengan berbagai jenis bahan ajar yang bervariatif diharapkan kegiatan pembelajaran tidak monoton, hanya terpaku oleh satu sumber buku, atau didalam kelas. (Hamdani, 2011:122).
D.    Karakteristik bahan ajar PAI
1.      Ragambentukbahan ajar
a.       Bahan ajar dalam bentuk cetak, misalnya lembar kerja siswa ( LKS ) hand out, buku, modul, brosur, leaflet, wilchart.
b.      Bahan ajar berbentuk audio visual, misalnya film/ video, dan VCD
c.       Bahan ajar berbentuk audio, misalnya kaset, radio, CD audio
d.      Bahan ajar berbentuk visual misalnya foto, gambar, model atau maket
e.       Multimedia, misalnya CD interaktif, computer based learning, internet .(Hamdani, 2011: 219).
2.      Penetapan materi pelajaran antara lain:
a.       Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan menunjang tercapainya tujuan instruksional.
b.      Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan perkembangan siswa pada umumnya.
c.       Materi pelajaran hendaknya terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan.
d.      Materi pelajaran hendaknya mencangkup hal-hal yang bersifat faktual maupun konseptual. (Ibrahim dan Syaodih,1996: 102)
Menururt Widodo dan Jasmadi (dalam Lestari, 2013: 2), bahan ajar memiliki 5 (lima) karakteristik yaitu: 
1)      Self instructional, bahan ajar yang dirancang dapat digunakan secara mandiri oleh siswa di dalam proses pembelajaran.
2)      Self contained, bahan ajar yang tersaji untuk dipelajari siswa berisi seluruh materi pelajaran dalam satu unit kompetensi dan sub kompetensi. 
3)      Stand alone, bahan ajar tersebut tidak bergantung dengan bahan ajar lain.
4)      Adaptive, dapat beradaptasi dengan teknologi mutakhir.
5)      User friendly, memudahkan pengguna dan memberi kesan bersahabat baik secara tampilan maupun fungsi dalam penggunaannya.









BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Pengertian dan kedudukan peserta didik
Peserta didik salah satu komponen dalam sistem pendidikan. Peserta didik merupakan “raw material” (bahan mentah) di dalam proses transformasi yang di sebut pendidikan. Berbeda dengan komponen-komponen lain dalam sistem pendidikan karena kita menerima material ini sudah setengah jadi, sedangkan komponen-komponen lain dapat di rumuskan dan disusun sesuai dengan keadaan fasilitas dan kebutuhan yang ada.
a.       Pandangan Psikoanalitik
Para psikoanalis berpandangan bahwa manusia pada hakikatnya digerakan oleh dorongan-dorongan diri dalam dirinya yang bersifat instingtif.
b.      Pandangan Humanistik
Rogers, tokoh dari pandangan humanistik, berpendapat bahwa manusia meiliki dorogan untuk mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif.
e.       Pandangan Martin Buber
Tokoh Martin Buber berpendapat bahwa hakikat manusia tidak dapat dikatakan “ini”  atau “itu”. Manusia merupakan suatu keberadaan yang berpotensi, namun dihadapkan  pada kesemestaan alam, sehingga manusia itu terbatas.
f.       Pandangan Behavioristik
 Pandangan dari kaum behavioristik pada dasarnya menganggap bahwasepenuhnya adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya di kontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar.Faktor lingkungan inilah yang merupakan penentu tunggal dari tingkah laku manusia. Manusia datang ke dunia initidak dengan membawa ciri-ciri yang pada dasarnya”baik atau buruk” tetapi netral.
2.      Karakteristik peserta didik
Mengenai pembicaraan karakteristik siswa ini ada tiga hal yang perludi perhatikan.
a.       Karakteristik atau keadaan yang berkenaan denagan kemampuan awal atau prerequisiteskills. Seperti misalaya keampuan intelektual, kemampuan berfikir mengucapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikomotor, dan lain sebagainya.
b.      Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial (sociocultural).
c.       Karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan keperibadian, seperti sikap, perasaan, minat dan lain-lain.
3.      Pengertian, kegunaan, dan hakikat bahan ajar
Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksnakan kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memugkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar disebut juga teaching material.
a.       Fungsibahan ajar
Penggunaan bahan ajar berfungsi sebagai berikut:
1)      Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktifitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
2)      Pedoman bagi guru yang akan  mengarahkan semua aktifitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari dan dikuasainya.
Hakekat peserta didik atau peserta didik itu adalah orang yang sedang berada dalam fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara pisik maupun psikis. Dan dalam masa pertumbuhan serta perkembangan ini peserta didik membutuhkan pendidik untuk membimbing jalannya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik tersebut.
Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksnakan kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memugkinkan  siswa untuk belajar. Bahan ajar disebut juga teaching material.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instruksional material) secara garis besar terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.
4.      Karakteristik bahan ajar
bahan ajar memiliki 5 (lima) karakteristik yaitu: 
a.       Self instructional, bahan ajar yang dirancang dapat digunakan secara mandiri oleh siswa di dalam proses pembelajaran; 
b.      Self contained, bahan ajar yang tersaji untuk dipelajari siswa berisi seluruh materi pelajaran dalam satu unit kompetensi dan sub kompetensi; 
c.       Stand alone, bahan ajar tersebut tidak bergantung dengan bahan ajar lain; 
d.      Adaptive, dapat beradaptasi dengan teknologi mutakhir; 
e.       User friendly, memudahkan pengguna dan memberi kesan bersahabat baik secara tampilan maupun fungsi dalam penggunaannya.
B.     Saran
Tak banyak pembahasan yang dipaparkan di atas. Adanya uraian yang singkat ini, setidaknya menambahkan wawasan yang tidak hanya cukup tahu hanya untuk diri sendiri melainkan untuk orng banyak. Peserta didik sebagai subjek dan objek pendidikan yang paling utama, banyak kebutuhan-kebutuhan yang peserta didik perlukan, sehingga para guru harus bisa mempersiapkan bahan ajar yang yang berkualitas dan memahami apa yang di butuhkan oleh peserta didik itu sendiri.
Hakekat peserta didik atau peserta didik itu adalah orang yang sedang berada dalam fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara pisik maupun psikis. Dan dalam masa pertumbuhan serta perkembangan ini peserta didik membutuhkan pendidik untuk membimbing jalannya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik tersebut. Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksnakan kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memugkinkan  siswa untuk belajar. Bahan ajar disebut juga teaching material.







DAFTAR PUSTAKA

Nizar, Samsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam, jakarta: ciputat press.
Nizar,Samsul.1999.Peserta Didik Dalam Perspektif Pendidikan Islam, padang : IAIN IB Press.
Sardiman. 2011.Interaksi Dan MotivasiBelajarMengajar, Jakarta: PT raja grafindopersada.
Ahmdi, Abu danUhbiati Nur.1991.IlmuPendidikan, Jakarta: PT. RINEKA CITA
Hamdani. 2011. StrategiBelajarMengajar, Bandung : CV. PustakaSetia.
Ibrahim danSyaodih Nana.1996.PerencanaanPengajaran, Jakarta: RinekaCipta.
Lestari, Ika. 2013. Pengembangan bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai dengan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan. Padang: Akademia Permata. 
Sisdiknas, Sistem Pendidikan Nasional UU RI No. 20 Tahun 2003,  Jakarta : Sinar Grafika


 

1 komentar:

  1. Borgata Hotel & Casino - Dr.MCD
    Casino information for 삼척 출장샵 Borgata Hotel & Casino 부천 출장샵 in New Jersey, including room types, 김해 출장샵 games, complaints, 통영 출장샵 and more. Rating: 4 · ‎Review by David Jest 시흥 출장샵

    BalasHapus