KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DAN HAKEKAT BAHAN AJAR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah: Dasar-Dasar Perkembangan Kurikulum
Dosen Pengampu: Drs. H. Nawawi, M. Ag
Disusun oleh:
1. Ainun Fajriyah (1414111006)
2. Fitri Noviyana (1414111021)
3. Khusnan (141411130)
Fakultas/ Jurusan/ Semester: Tarbiyah/
PAI-A/ 3
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
Jl. Perjuangan By Pass
Sunyaragi Telp. (0231) 48624 Fax. (0231) 488926 Cirebon 45132
2015/2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahhirobbil‘alamin, segala puji bagi Allah Swt Tuhan
semesta alamyang telah
memberikan karunia-Nya dan kenikmatan-Nya kepada kita semua, berupa iman, islam
dan ikhsan yang dapat kita nikmati sampai sekarang. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad Saw, keluarga, dan sahabatnya.
Dengan pertolongan, hidayah-Nya, serta kerja keras penulis akhirnya
bisa menyelesaikan tugas makalah “Dasar-Dasar Perkembangan Kurikulum” makalah
ini sengaja di buat guna memenuhi tugas terstruktur, dalam pembuatan makalah
ini penulis banyak mengahadapi rintangan, namun atas izin Allah dan kerja keras
Alhamdulillah akhirnya tugas terstruktur ini terselesaikan.
Penulisan Makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur yang
diberikan oleh Dosen Pengampu Drs. H. Nawawi,
M. Ag
Kami pun senantiasa menunggu saran-saran, kritik dan pemikiran brillian
dari para pembaca dalam menuju yang lebih baik lagi di masa-masa mendatang,
Semoga Makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pelaksanaan
Makalah selanjutnya.
wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Cirebon, 07 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latarbelakang.......................................................................................... 1
B. Rumusanmasalah..................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan kedudukan pesertadidik................................................. 2
B. Karakteristik peserta didik...................................................................... 8
C. Pengertian, kegunaan, dan hakikat bahan ajar
PAI................................. 9
D. Karakteristik bahan ajar PAI................................................................. 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan dirinya sendiri melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
Peserta didik dapat diartikan orang yang sedang memperoleh
pendidikan dari pendidikannya. Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi
dasar yang perlu di kembangkan melalui pendidikan, baik secara fisik maupun
psikis.
Salah satu masalah penting yang sering di hadapi oleh guru dalam
rangka kegiatan pembelajaran adalah dalam memilih atau menentukan bahan ajar
atau materi pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa untuk mencapai
kompetensi. Hal ini di sebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau
silabus dalam bentuk materi pokok menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi
pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Selain itu bagaimana
cara memanfaatkan bahan ajar juga masalah, pemanfaatan yang di maksud adalah
bagaimana cara mengajarkannya di tinjau dari pihak guru dancara mempelajarinya
di tinjau dari pihak siswa.
Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus di pelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah di tentukan.
B.
Rumusan
masalah
1.
Apa pengertian dan kedudukan peserta didik?
2. Apa saja Karakteristik peserta didik?
3. Apa Pengertian, kegunaan, dan hakikat bahan ajar PAI?
4. Apa saja Karakteristik bahan ajar PAI?
C.
Tujuan
masalah
1.
Untuk
mengetahui pengertian dan kedudukan peserta didik
2. Untuk mengetahui apa saja Karakteristik peserta didik
3. Untuk mengetahui Pengertian, kegunaan, dan hakikat bahan ajar PAI
4. Untuk mengetahui Apa saja Karakteristik bahan ajar PAI
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Dan Kedudukan Peserta Didik
1.
Pengertian peserta didik
Peserta didik salah satu komponen
dalam sistem pendidikan. Peserta didik merupakan “raw material” (bahan mentah)
di dalam proses transformasi yang di sebut pendidikan. Berbeda dengan
komponen-komponen lain dalam sistem pendidikan karena kita menerima material
ini sudah setengah jadi, sedangkan komponen-komponen lain dapat di rumuskan dan
disusun sesuai dengan keadaan fasilitas dan kebutuhan yang ada.
Menurut Ramayulis ( 2002 : 133)
peserta didik secara formal adalah orang yang sedang berada pada fase
pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan dan
perkembangan merupakan ciri dari seorang peserta didik yang perlu bimbingan
dari seorang pendidik. Pertumbuhan menyangkut fisik dan perkembangan yang
menyangkut psikis.
Salah satu komponen dalam sistem
pendidikan adalah adanya peserta didik, peserta didik merupakan komponen yang
sangat penting dalam sistem pendidikan, sebab seseorang tidak dapat di katakan
sebagai pendidik apabila tidak ada yang dididiknya.
Sebagai peserta didik juga harus
memahami kewajiban, etika, serta melaksanakannya. Kewajiban adalah sesuatu yang
wajib di lakukan atau di laksanakan oleh peserta didik. Sedangkan etika adalah
aturan perilaku, adat kebiasaan yang harus di taati dan di laksanakan oleh
peserta didik dalam proses belajar.
Menurut pasal 12 ayat 2 UU RI No. 20
Tahun 2003 tentang kewajiban peserta didik yaitu sebagai berikut:
a.
Menjaga
norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan
pendidikan.
b.
Ikut
menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali peserta didik yang
dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Menurut
pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya
sendiri melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Menutut Syamsul Nizar, peserta didik dalam
persfektif islam, (sebuah pengantar filsafat pendidikan islam) Imam Bonjol
Padang, 1997 dalam bukunya Ramayulis (2002: 133) mendeskripsikan enam kriteria
peserta didik yaitu sebagi berikut:
1.
Peserta
didik bukanlah miniatur orang dewasa tetapi memiliki dunianya sendiri.
2.
Peserta
didik memiliki periodisasi perkembangan dan pertumbuhan
3.
Peserta
didik adalah makhluk Allah yang memiliki berbagai perbedaan individual
(individual differentiations) baik yang di sebabkan karena faktor bawaan maupun
lingkungan tempat ia tinggal
4.
Peserta
didik merupakan unsur utama jasmani dan rohani, unsur utama memiliki unsur daya
fisik dan unsur rohani memiliki daya akal hati nurani dan nafsu.
5.
Peserta
didik adalah manusia yang memiliki potensi atau fitrah yang dapat di kembangkan
dan berkembang secara dinamis.
Di
dalam proses pendidikan peserta didik di samping sebagai objek juga sebagai
subjek. Oleh karena itu, agar seorang pendidik berhasil dalam proses
pendidikan, maka ia harus memahami peserta didik dengan segala
karakteristiknya. Diantara aspek-aspek yang harus di pahami oleh pendidik
yaitu:
1.
Kebutuhannya
2.
Dimensi-dimensinya
3.
Intelegensinya
4.
Kepribadiannya
Dari
beberapa pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwasannya hakekat peserta
didik atau peserta didik itu adalah orang yang sedang berada dalam fase
pertumbuhan dan perkembangan baik secara pisik maupun psikis. Dan dalam masa
pertumbuhan serta perkembangan ini peserta didik membutuhkan pendidik untuk
membimbing jalannya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik tersebut.
Kebutuhan
peserta didik terdapat dalam beberapa kategori di antaranya sebagai berikut:
a.
Kebutuhan
fisik
Fisik peserta didik mengalami
pertumbuhan yang cepat terutama pada masa pubertas. Kebutuhan biologis, yaitu berupa makanan, minum dan
istirahat, dimana hal ini menuntut peserta didik untuk memenuhinya. Dengan
adanya kebiasaan hidup sehat, bersih, dan olah raga secara teratur dapat
membantu menjaga kesehatan dan pertumbuhan peserta didik sehingga tidak mudah
terserang oleh penyakit.
Di samping pendidik memperhatikan
pertumbuhan fisik, pendidika juga harus dapat memberikan informasi yang memadai
tentang pertumbuhannya melalui kegiatan bimbingan seperti bimbingan pribadi
atau bimbingan kelompok.
b.
Kebutuhan
sosial
Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan
yang berhubungan langsung dengan masyarakat agar peserta didik daoat
berinteraksi dengan masyaraka lingkungannya. Seperti di terima oleh
teman-temannya secara wajar, begitu juga supaya dapat di terima oleh orang
tuanya, gurunya, dan pemimpinnya.
c.
Kebutuhan
untuk mendapatkan status
Peserta didik terutama pada usia
remaja membutuhkan suatu yang menjadikan dirinya berguna bagi masyarakat.
Kebanggaan terhadap diri sendiri, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah
maupun didalam masyarakat. Peserta didik juga butuh kebanggaan untuk di terima
dan di kenal sebagai individu yang berarti dalam kelompok teman sebayanya,
karena penerimaan dan dibanggakan oleh kelompoknya serta sangat penting bagi
peserta didik dalam mencari identitas diri dan kemandirian.
d.
Kebutuhan
mandiri
Peserta didik pada usia remaja ingin
lepas dari batasan-batasan atau aturan orang tuanya dan mencoba untuk
mengarahkan dan mendisiplinkan dirinya sendiri. Ia ingin bebas dari perlakuan
orang tuanya yang terkadang terlalu berlebihan dan terkesan sering mencampuri
urusannya yang menurutnya bisa di atasi sendiri. Walaupun suatu waktu masih
menginginkan bantuan orang tua.
Banyak orang tua yang sangat
memperhatikan dan membatasi sikap, perilaku dan yindakan-tindakan remaja. Hal
ini membuat remaja merasa tidak di percayai dan di hargai oleh orang tua
mereka, sehingga muncul sikap menolak kadan memberontak.
e.
Kebutuhan
untuk berprestasi
Kebutuhan untuk berprestasi erta
kaitannya dengan mendapat status dan mandiri. Artinya dengan terpenuhinya
kebutuhan untuk memiliki status atau penghargaan dan kebutuhan untuk hidup
mandiri dapat membuat peserta didik giat untuk mengejar prestasi.
f.
Kebutuhan
ingin di cintai dan di sayangi
Rasa ingin di cintai dan di sayangi
merupakan kebutuhan yang esensial, karena dengan terpenuhi kebutuhn ini akan
mempengaruhi sikap mental peserta didik. Banyak anak-anak yang tidak
mendapatkan kasih sayang dari orang tua, guru dan orang lain mengalami prustasi
dalam hidup.
g.
Kebutuhan
untuk curhat
Kebutuhan curhat terutama remaja,
suatu kebutuhan untuk di pahami atau memahami ide-ide dan permasalahan yang di
hadapinya. Peserta didik mengharapkan agar apa yang di alami, di rasakan
terutama dalam masa pubertas, dapat di dengar, dan di tanggapi oleh orang lain
terutama pendidik.
h.
Kebutuhan
untuk memiliki filsafat hidup
Peserta didik pada usia remaja mulai
tertarik untuk mengetahui tentang kebenaran dan
nilai-nilai ideal. Mereka mempunyai keinginan apa tujuan hidup dan
bagaimana kebutuhan itu di peroleh.
i.
Kebutuhan
untuk beragama
Agama di butuhkan manusia karena
manusia memerlukan orientasi dan obyek pengabdian dalam hidupnya. Tidak ada
seorangpun yang membutuhkan agama, baik manusia primitif, maupun manusia modern
2.
Hakikat
Anak Didik Sebagai Manusia
Hakikat
anak didik sebagai manusia ada beberapa pandangan mengenai hakikat manusia.
a. Pandangan
Psikoanalitik
Para
psikoanalis berpandangan bahwa manusia pada hakikatnya digerakan oleh
dorongan-dorongan diri dalam dirinya yang bersifat instingtif. Tingkah laku ini individu di tentukan dan dikontrol
oleh kekuatan psikologis yang memang sejak semula sudah ada pada setiap
individu.
b. Pandangan
Humanistik
Rogers,
tokoh dari pandangan humanistik, berpendapat bahwa manusia meiliki dorogan
untuk mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif. Manusia itu rasiaonal dan
dapat menentukan nasibnya sendiri. Alder juga pendukung pandangan humanistik,
berpendapat bahwa manusia tidak semata-mata digerakan oleh dorongan untuk
memuaskan kebutuhan dirinya sendiri, tetapi manusia digerakkan dalam hidupnya
sebagian oleh rasatanggung jawab dan sebagian lagi oleh kebutuhan untuk
mencapai sesuatu.
c. Pandangan
Martin Buber
Tokoh
Martin Buber berpendapat bahwa hakikat manusia tidak dapat dikatakan “ini” atau “itu”. Manusia merupakan suatu
keberadaan yang berpotensi, namun dihadapkan
pada kesemestaan alam, sehingga manusia itu terbatas.
d. Pandangan
Behavioristik
Pandangan dari kaum behavioristik pada
dasarnya menganggap bahwasepenuhnya adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya
di kontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar.Faktor lingkungan inilah yang
merupakan penentu tunggal dari tingkah laku manusia. Manusia datang ke dunia
initidak dengan membawa ciri-ciri yang pada dasarnya”baik atau buruk” tetapi
netral.
Beberapa
pandangan emngenai hakikat manusia tersebut, kalau dianalisis secara mendalam,
dapat membantu dalam upaya pemahaman terhadap diri anak didik. Hakikat anak
didik adalah manusia dengan segala
dimensinya seperti diuraikan melalui berbagai pandangan tentang manusia seperti
di atas. Manusia adalah sentral dalam setiap aktivitas. Oleh karena dalam
kegiatan belajar, manusia adalah subjek belajar.
3.
Anak
Didik Sebagai Subjek Belajar
Siswa
atau peserta didik adalah salah satukomponen manusiawi yang menempati posisi
sentral dalam proses belajar mengajar. Sebab relevan dengan uraian di atas
bahwa siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai tumpuan
perhatian. Didalamproses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih
cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Siswa
atau anak didik akan menjadi faktor “penentu” sehingga menuntut dan dapat
memengarauhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.
Bhahan yang diperlukan, bagaimana cara yang tepat untuk bertindak, alat dan
fasiltas yang cocok dan mendukung, semua
itu harus disesuaikan dengan keadaan/ karakteristik siswa. Itulah sebabnya
siswa atau anak didik adalah merupakan subjek belajar.
Seorang
siswa tidak tepay kalau dikatakan bahwa siswa atau anak didik itu sebagai objek
(objek dalam proses belajar-mengajar). Pandangan yang menganggap siswa atau
anak didik itu sebagai objek, sebenarnya pendapat usang yang terpengaruh oleh tabularasa bahwa anak didik diibaratkan
sebagai kertas putih yang dapat ditulisi sekehendak hati oleh para guru atau pengajarnya.
4.
Kebutuhan
Siswa
Pemenuhan
kebutuhan siswa, di samping bertujuan untuk memberikan materi kegiatan setepat
mungkin, jugamateri pelajaran yang sudah sesuai dengan kebutuhan, biasanya
menjadi lebih menarik. Adapun yang menjadi kebutuhan siswa antara lain:
a.
Kebutuhan
Jasmani
Hal
ini barkaitan dengan tuntutan siswa yang bersifat jasmaniyah, entah yang
menyangkut dengan kesehatan jasmani yang dalam hal ini olah raga yanag menjadi
yang utama dan sandang pangan pakan pun harus diperhatikan.
b.
Kebutuhan Sosial
Pemenuhan
keinginan untuk salaing bergaul sesama siswa dan guru serta orang lain,
merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebuthan sosial anak didik/ siswa.
Guru harus dapat membangkitkan semangat kerja sama, sehingga dapat dikembangkan
sesuai metode untuk mengajarkan sesuau, misalnya belajar kelompok.
c.
Kebutuhan
Intelektual
Setiap
siswa tidak sama dalam hal minat untuk mempelajari sesuatu ilmu pengetahuan.
Mungkin ada yang lebih berminat belajar ekonomi, sejarah, biologi atau yang
lain-lain. Minat semacam ini tidak bisa dipaksakan bila ingin mencapai hasil
belejar yang optimal. Hal yang penting ialah , bagaimana guru dapat menciptakan
program yang dapat menyalurkan minat masing-masing.
B. Karakteristik peserta didik
Sudah populer di Indonesia bahwa
tujuan pendidikan nasionalpada khususnya dan pembangunan pada umumnya adalah
ingin menciptakan “manusia seutuhnya”.maksudnya ialah manusia yang lengkap,
selaras, serasi dan seimbang perkembangan semua keperibadiannya. Siapa yang
dikatakan manusia utuh itu? Yang dikatakan manusia utuh ialah individu-individu
manusia, bukan kelompok.sehingga manusia seutuhnya ialah personal atau
individu-individuyang mampu menjangkau segenap hubungan dengan Tuhan, dengan
lingkugan/alam sekeliling, dengan manusia lain dalam suatu kehidupan sosial
yang kontruktifdan dengan dirinya sendiri.
Mengenai pembicaraan karakteristik
siswa ini ada tiga hal yang perludi perhatikan.
1.
Karakteristik
atau keadaan yang berkenaan denagan kemampuan awal atau prerequisiteskills. Seperti misalayakeampuan intelektual, kemampuan
berfikir mengucapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikomotor, dan lain
sebagainya.
2.
Karakteristik
yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial (sociocultural).
3.
Karakteristik
yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan keperibadian, seperti sikap,
perasaan, minat dan lain-lain.
Pengetahuan
mengenai karakteristik siswa ini memiliki arti yang cukup penting dalam
interaksi belajar mengajar. Terutama bagi guru, informasi mengenai
karakteristik siswa senantiasa akan sangat berguna dalam memilih dannmenentukan
pola-pola pengajaran yang lebih baik, yang dapat menjamin kemudahan belajar
bagi setiap siswa.
C. Pengertian, Kegunaan,
Dan Hakikat Bahan Ajar PAI
1. Pengertian bahan ajar
Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar
adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara sistematis yang
digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksnakan kegiatan belajar
mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memugkinkan siswa untuk
belajar. Bahan ajar disebut juga teaching material.
Paul S. Ache lebih lanjut mengemukakan definisi material, yaitu books can be used as reference material, or they can be used as paper
weights, but they cannot teach (buku dapat digunakan sebagai bahan rujukan atau dapat digunakan sebagai bahan rujukan, atau dapat digunakan sebagai bahan tertulis
yang bebobot).
Bahan ajar atau materi pembelajaran
(instruksional material) secara garis besar terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. (Hamdani,2011:
120)
2. Ruanglingkupbahan ajar
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Ruang lingkup bahan aja rmencangkup:
a. Judul, matapelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator, tempat.
b. Petunjuk belajar (petunjuk siswa atau guru),
berisi tentang penjelasan cara pengunaan suatu baha ajar yang akan dipelajari dalam sebuah kegiatan belajar.
c. Kompetensi yang akan dicapai. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensidan kompetensi dasar.
Misalnya kompetensi
yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghapal, maka pembelajaran yang diajarkan harus berupa bahan hapalan.
d. Informasi pendukung. Informasi ini ditujukan
agar siswa dapat lebih tertarik atau memperjelas suatu sub bahasan dari bahan ajar tersebut,
contoh foto dan ilustrasi.
e. Latihan-latihan yang
terdapat pada akhir sub bab, akhir bab, akhir semester I dan semester II.
f. Petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja siswa.
g. Evaluasi, latihan akhir dari sebuah periode pembelajaran atau seluruh
semester, baik semester I maupun semester II. (Hamdani, 2011:122)
3. Fungsi bahan ajar
Penggunaanbahanajarberfungsisebagaiberikut:
a.
Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan
semua aktifitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi
yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
b.
Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan
semua aktifitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi
yang seharusnya dipelajari dan dikuasainya.
c. Alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.(Hamdani,
2011:121)
4. Tujuanbahan ajar
a. Membantu siswa dalam mempelajari sesuatu.
Segala informasi
yang didapat dari sumber belajar, kemudian disusun dalam bentuk bahan ajar. Hal ini membuka wacana dan wahana baru siswa karena materi ajar yang
disampaikan adalah sesuatu yang baru dan menarik.
b. Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar.
Pilihan bahan ajar yang dimaksud tidakhanya terpaku oleh satu sumber, melainkan dari berbagai sumber yang dapat dijadikan suatu acuan dalam menyusun bahan ajar.
c. Memudahkan guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran akan lebih mudah karena bahan ajar
yang disusun sendiri dan disampaikan dengan cara yang
bervariatif.
d. Agar pebelajaran menjadi lebih menarik. Dengan berbagai jenis bahan ajar yang bervariatif diharapkan kegiatan pembelajaran tidak monoton, hanya terpaku oleh satu sumber buku, atau didalam kelas. (Hamdani, 2011:122).
D. Karakteristik bahan ajar PAI
1. Ragambentukbahan ajar
a. Bahan ajar dalam bentuk cetak,
misalnya lembar kerja siswa ( LKS ) hand out, buku, modul, brosur, leaflet, wilchart.
b. Bahan ajar berbentuk
audio visual, misalnya film/ video, dan VCD
c. Bahan ajar berbentuk audio, misalnya kaset, radio, CD audio
d. Bahan ajar berbentuk visual misalnya foto, gambar, model atau maket
e. Multimedia, misalnya
CD interaktif, computer
based learning, internet .(Hamdani, 2011: 219).
2. Penetapan materi pelajaran antara lain:
a. Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan menunjang tercapainya tujuan instruksional.
b. Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan perkembangan siswa pada umumnya.
c. Materi pelajaran hendaknya terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan.
d. Materi pelajaran hendaknya mencangkup hal-hal
yang bersifat faktual maupun konseptual. (Ibrahim
dan Syaodih,1996: 102)
Menururt Widodo dan Jasmadi (dalam
Lestari, 2013: 2), bahan ajar memiliki 5 (lima) karakteristik yaitu:
1)
Self instructional, bahan ajar
yang dirancang dapat digunakan secara mandiri oleh siswa di dalam proses
pembelajaran.
2)
Self contained, bahan ajar
yang tersaji untuk dipelajari siswa berisi seluruh materi pelajaran dalam satu
unit kompetensi dan sub kompetensi.
3)
Stand alone, bahan ajar tersebut tidak bergantung dengan
bahan ajar lain.
4)
Adaptive, dapat beradaptasi dengan teknologi mutakhir.
5)
User friendly, memudahkan pengguna dan memberi kesan
bersahabat baik secara tampilan maupun fungsi dalam penggunaannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian
dan kedudukan peserta didik
Peserta didik salah satu komponen dalam sistem pendidikan. Peserta
didik merupakan “raw material” (bahan mentah) di dalam proses transformasi yang
di sebut pendidikan. Berbeda dengan komponen-komponen lain dalam sistem
pendidikan karena kita menerima material ini sudah setengah jadi, sedangkan
komponen-komponen lain dapat di rumuskan dan disusun sesuai dengan keadaan
fasilitas dan kebutuhan yang ada.
a.
Pandangan
Psikoanalitik
Para
psikoanalis berpandangan bahwa manusia pada hakikatnya digerakan oleh
dorongan-dorongan diri dalam dirinya yang bersifat instingtif.
b.
Pandangan
Humanistik
Rogers,
tokoh dari pandangan humanistik, berpendapat bahwa manusia meiliki dorogan
untuk mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif.
e. Pandangan
Martin Buber
Tokoh
Martin Buber berpendapat bahwa hakikat manusia tidak dapat dikatakan “ini” atau “itu”. Manusia merupakan suatu
keberadaan yang berpotensi, namun dihadapkan
pada kesemestaan alam, sehingga manusia itu terbatas.
f. Pandangan
Behavioristik
Pandangan dari kaum behavioristik pada
dasarnya menganggap bahwasepenuhnya adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya
di kontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar.Faktor lingkungan inilah
yang merupakan penentu tunggal dari tingkah laku manusia. Manusia datang ke
dunia initidak dengan membawa ciri-ciri yang pada dasarnya”baik atau buruk”
tetapi netral.
2. Karakteristik
peserta didik
Mengenai
pembicaraan karakteristik siswa ini ada tiga hal yang perludi perhatikan.
a.
Karakteristik
atau keadaan yang berkenaan denagan kemampuan awal atau prerequisiteskills. Seperti misalaya keampuan intelektual,
kemampuan berfikir mengucapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikomotor,
dan lain sebagainya.
b.
Karakteristik
yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial (sociocultural).
c.
Karakteristik
yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan keperibadian, seperti sikap,
perasaan, minat dan lain-lain.
3. Pengertian,
kegunaan, dan hakikat bahan ajar
Bahan ajar
merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau
materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur
dalam melaksnakan kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana
yang memugkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar disebut juga teaching
material.
a. Fungsibahan ajar
Penggunaan bahan ajar berfungsi sebagai berikut:
1) Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktifitasnya dalam
proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
2) Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktifitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari dan dikuasainya.
Hakekat peserta didik atau peserta
didik itu adalah orang yang sedang berada dalam fase pertumbuhan dan
perkembangan baik secara pisik maupun psikis. Dan dalam masa pertumbuhan serta
perkembangan ini peserta didik membutuhkan pendidik untuk membimbing jalannya
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik tersebut.
Bahan ajar merupakan bagian dari sumber
belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara sistematis
yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksnakan kegiatan belajar
mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memugkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar disebut juga teaching
material.
Bahan ajar atau materi pembelajaran
(instruksional material) secara garis besar terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.
4. Karakteristik
bahan ajar
bahan ajar memiliki 5
(lima) karakteristik yaitu:
a.
Self instructional, bahan ajar
yang dirancang dapat digunakan secara mandiri oleh siswa di dalam proses
pembelajaran;
b.
Self contained, bahan ajar
yang tersaji untuk dipelajari siswa berisi seluruh materi pelajaran dalam satu
unit kompetensi dan sub kompetensi;
c.
Stand alone, bahan ajar tersebut tidak bergantung dengan
bahan ajar lain;
d.
Adaptive, dapat beradaptasi dengan teknologi mutakhir;
e.
User friendly, memudahkan pengguna dan memberi kesan
bersahabat baik secara tampilan maupun fungsi dalam penggunaannya.
B.
Saran
Tak banyak pembahasan yang dipaparkan di atas.
Adanya uraian yang singkat ini, setidaknya menambahkan wawasan yang tidak hanya
cukup tahu hanya untuk diri sendiri melainkan untuk orng banyak. Peserta
didik sebagai subjek dan objek pendidikan yang paling utama, banyak
kebutuhan-kebutuhan yang peserta didik perlukan, sehingga para guru harus bisa
mempersiapkan bahan ajar yang yang berkualitas dan memahami apa yang di
butuhkan oleh peserta didik itu sendiri.
Hakekat peserta didik atau peserta
didik itu adalah orang yang sedang berada dalam fase pertumbuhan dan
perkembangan baik secara pisik maupun psikis. Dan dalam masa pertumbuhan serta
perkembangan ini peserta didik membutuhkan pendidik untuk membimbing jalannya
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik tersebut. Bahan ajar
merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau
materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur
dalam melaksnakan kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana
yang memugkinkan siswa untuk belajar. Bahan
ajar disebut juga teaching material.
Nizar, Samsul.
2002. Filsafat Pendidikan Islam, jakarta: ciputat press.
Nizar,Samsul.1999.Peserta
Didik Dalam Perspektif Pendidikan Islam, padang
: IAIN IB Press.
Sardiman. 2011.Interaksi Dan
MotivasiBelajarMengajar, Jakarta: PT raja grafindopersada.
Ahmdi, Abu
danUhbiati Nur.1991.IlmuPendidikan, Jakarta: PT. RINEKA CITA
Hamdani.
2011. StrategiBelajarMengajar, Bandung : CV. PustakaSetia.
Ibrahim
danSyaodih Nana.1996.PerencanaanPengajaran, Jakarta: RinekaCipta.
Lestari,
Ika. 2013. Pengembangan bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai dengan
Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan. Padang: Akademia Permata.
Sisdiknas, Sistem Pendidikan Nasional UU RI No. 20 Tahun
2003, Jakarta : Sinar Grafika
Borgata Hotel & Casino - Dr.MCD
BalasHapusCasino information for 삼척 출장샵 Borgata Hotel & Casino 부천 출장샵 in New Jersey, including room types, 김해 출장샵 games, complaints, 통영 출장샵 and more. Rating: 4 · Review by David Jest 시흥 출장샵